PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA
Nama : Agus sugianto
Nim :11220034
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala karena atas rahmat hidayah dan izinNya, serta segenap usaha
saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan system pakar yang berjudul “Pergaulan Bebas”.
Pelaksanaan menyelesaikan tugas laporan system pakar ini tidak lain bertujuan
untuk menghimbau masyarakat khususnya di kalangan pelajar agar berhati-hati
dalam bergaul.
Laporan ini disusun berdasarkan penelitian dan pengalaman,namun
dalam penyusunan ini dirasa masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang mendukung dari pembaca sangat diperlukan. Saya berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua remaja.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke
arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya
yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka
dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya
sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.Banyak kita bahas di media massa
maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada
remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.
Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok
dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada
tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis.
Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah
mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan
salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja
kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan
di masa depan mampu meneruskan kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain;
minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang
dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari pergaulan bebas?
Apa yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas pada remaja?
Apa dampak dari pergaulan bebas?
Jalan Keluar Atau Usaha Yang Dapat Dilakukan Untuk
Menghindari Dampak Negative Dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
Manfaat Dan Tujuan Makalah Ini
Manfaat makalah ini adalah agar kita lebih memahami dan
mengerti hal-hal dibawah ini:
Untuk mengetahui pengertian korupsi.
Untuk mengetahui penyebab pergaulan bebas.
Mengetahui cara bergaulan yang baik.
Mengetahui solusi untuk menyelesaikan pergaulan bebas.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik
di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke
dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah
sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di
jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam
masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.
Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan
terus berlangsung selamanya.
Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab
tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak
stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali,
seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit
seperti HIV & AIDS ataupun kematian
Berikut
ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja
merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar